Cara Mengolah Limbah Dapur Restoran

Cara Mengolah Limbah Dapur Restoran

Limbah dapur restoran ataupun limbah dapur rumah tangga dua – duanya harus ditangani dengan baik, jika tidak maka akan berdampak buruk, terjadi pencemaran pada kualitas lingkungan. Namun pada limbah dapur restoran menghasilkan jumlah limbah yang sangat banyak dan akan berdampak timbul bau tidak sedap dan pencemaran pada air bersih lingkungan, tercemarnya air bersih lingkungan dikarenakan salah satu bakteri mikro organisme yang bisa tumbuh dalam limbah cair yang terserap kedalam tanah tanpa pengolahan limbah dapur restoran yang baik dan benar, alhasil yang terjadi akan timbulnya penyebab sumber air lingkungan berbau, berubah warna, mengandung bakteri pathogen, disentri dan kolera serta akan berdampak muncul sumber penyakit yang lainnya.

Sistem Pengolahan Air Limbah SPAL, sudah diatur sedemikian rupa yang bersisi tentang standar ketentuan yang harus dipenuhi dalam pembuatan IPAL , namun kali ini kami ingin menyampaikan dalam bentuk sederhana yang semoga muda dipahami bagi Anda. Mari kita ulas mulai dari jenis limbah yang dihasilkan oleh restoran dan bagaimana mengolah limbah dapur restoran serta menyiapkan beberapa hal yang diperlukan dalam instalasi pengolahan limbah.

Cara Mengolah Limbah Dapur Restoran
Cara Mengolah Limbah Dapur Restoran
Jenis Limbah Restoran
  1. Limbah organik

Limbah organik adalah limbah padat dari sisa makanan, sayur, buah dan daging, dimana limbah tersebut akan mudah terjadi pembusukan dan mudah terurai. Limbah ini menjadi media tumbuh organisme bakteri dan berakibat bau tak sedap serta akan berdampak sumber bakteri penyakit.

  1. Limbah anorganik

Limbah anorganik adalah limbah padat non organik, seperti; kertas dan plastik. Beberapa limbah padat ini kadang tidak mampu terurai.

  1. Limbah cair

Limbah cair dari air kotor sisa proses yang berlangsung dalam kegiatan dapur, seperti; air deterjen cuci piring gelas dan air siraman ketika proses memasak. Limbah cair ini jika mengendap akan menyebabkan bau tak sedap dan berwarna. Limbah cair tersebut dapat meresap dalam tanah dan akan menyebabkan pencemaran sumber air lingkungan sekitarnya jika disalurkan dalam saluran “got” drainase lingkungan dan jika dibuang kedalam sumur peresapan maka akan dapat mencemari kualitas tanah dan air sumur lingkungan tetangga sekitarnya.

  1. Limbah minyak

Limbah minyak adalah dalam bentuk cair dan mengandung minyak sisa memasak serta lemak dari daging hewan. Limbah minyak/lemak jika dibiarkan mengalir dalam saluran drainase lingkungan dapat mencemari sumber air lingkungan karena dalam limbah cair minyak/lemak terdapat polutan yang cukup berbahaya dan menjadikan sumber berkembang biak bakteri patogen yang juga dapat mengurangi kandungan oksigen dalam tanah. Bila limbah cair minyak/lemak masuk ketanah akan mampu menutup pori-pori tanah dan mengganggu daya resap air tanah.

Dari limbah yang hasilkan dalam sebuah kegiatan resto maka perlu diupayakan mengolah limbah dapur restoran secara mandiri kedalam sistem pengolahan air limbah.

Hal – Hal Yang Perlu Ada Dalam Sebuah Restoran Untuk Pengolahan Limbah, Diantaranya;
  1. Tempat sampah

Yang pertama dan yang paling penting adalah tempat sampah, pisahkan limbah sampah restoran kedalam dua jenis sampah. Yaitu sampah anorganik dan sampah organik buatlah tempat sampah yang tertutup supaya tidak mengundang serangga dan hewan lainya, untuk ukuran tempat sampah lebih besar maka lebih baik. Dan buatlah pipa kucuran air jika ada sampah yang masih basah, salurankan pipa buangan kucuran kedalam lubang bak pengendap lemak, ingat air kucuran sampah tersebut mengandung bau tak sedap karena dalam kurun waktu 10 hingga 12jam akan mengalami proses pembusukan.

  1. Alat penyaringan

Selanjutnya adalah alat penyaring yang di pasang didalam dapur dan tempat cuci piring, alat ini berbentuk filter berjaring, alat ini digunakan untuk menyaring limbah padat organik dengan air kotor, misalnya sisa makanan, potongan sayur dan lain – lain.

Alat penyaringan ini diletakkan pada ruang tempat cuci piring gelas dan ruang dapur, sehingga benda padat yang akan masuk kedalam saluran yang bisa menyebabkan sumbatan, akan tertahan dengan alat ini.

Bersihkan alat penyaringan setiap 1 hari 2 kali, hasil penyaringan kemudian limbah dimasukkan dalam tempat sampah. Alat penyaringan ini dijual dipasaran dalam bentuk bahan stainless steel.

  1. Grease trap

Grease trap (jebakan lemak) adalah alat penyaringan ataupun alat yang mampu memfilter antara air dan minyak hasil buang limbah tempat cuci piring gelas dan dapur.

Filter penyaringan air dan minyak terletak di dalam drainase “got” dalam ruang tempat cuci dan dapur sebelum masuk ke dalam bak pengendap lemak yang berada diluar bangunan dapur.

Bersihkan grease trap setiap 1 hari 3 kali, saat resto istirahat siang, sore dan malam ketika kegiatan resto tutup. Grease trap dijual dipasaran dalam bahan stainless steel.

  1. Bak pengendap lemak

Peralatan mengolah limbah dapur restoran selanjutnya adalah, bak pengendap lemak terbuat dari dinding beton/bata finishing aci. Bak pengendap kemak berfungsi untuk pengendapan limbah cair yang mengandung sisa minyak yang mampu lewat dari grease trap, lalu ditangkap ulang dalam bak pengendap lemak.

Bak pengendap lemak fungsinya hampir sama dengan grease trap, bedanya adalah bak lemak terletak diluar bangunan dan dipasang setelah grease trap dan sebelum bak pengolahan air. Dimensi ukuran bak pengendap lemak kurang lebih kapasitas 2 meter kubik air, dibuat dalam 2 sekat ruang.

Bak pengendap lemak dapat dibuka tutup dan dibersihkan secara berkala. Air yang mengandung lemak akan berubah warna dan bentuk serta berbau tak sedap, air akan terpisah dengan minyak/lemak.

Ada produk yang dijual dipasaran dalam bentuk powder “tepung” yang berfungsi untuk mengikat minyak/lemak, setelah diikat oleh bubuk tepung tersebut maka minyak/lemak akan berubah bentuk menjadi gumpalan padat dan tidak mampu terbawa oleh aliran air, sehingga tidak akan masuk kedalam bak pengolahan air. Bak pengendap lemak dibersihkan dalam waktu 1 minggu sekali.

  1. Bak kontrol

Fungsi bak kontrol tersebut adalah untuk mengontrol secara berkala aliran air yang keluar dari bak pengendap lemak yang akan masuk ke bak pengolahan air. Bak kontrol ini akan menunjukkan kondisi air minyak (lemak) yang telah terfilterasi oleh bak pengendap lemak.

Ukuran bak kontrol kurang lebih 60 cm x 60 cm kedalaman 60 cm, dengan tutup yang sewaktu-waktu dapat dibuka jika diperlukan. Ketika terjadi sumbatan pada saluran pembuangan Anda bisa melihat pada bagian bak kontrol ini dan bisa melancarkannya dari bak kontrol ini tanpa harus membongkar saluran.

  1. Bak pengolahan air

Bak pengolahan air adalah suatu bak penampung air kotor yang tercampur dengan sisa minyak/lemak, namun telah melewati 2 proses penyaringan sebelumnya sehingga pada bak pengolahan air ini adalah air limbah sudah terfilter.

Bak pengolahan air terbuat dari dinding beton/bata dengan finishing aci dan terdiri dari 3 sekat ruang. Sekat yang pertama adalah ruang kosong untuk menampung air kotor yang masuk dari bak pengendap lemak, sekat kedua berisi ijuk, pasir dan koral yang berfungsi sebagai filter pengendap kotoran dan yang sekat ruang ketiga adalah ruang kosong berfungsi sebagai filter penetral air kotor atau proses menuju sumur resapan. Dari bak pengolahan air tersebut air sudah dapat dialirkan ataupun dibuang ke dalam sumur peresapan.

Ukuran dimensi bak pengolahan sangat disesuaikan dengan kapasitas dari resto tersebut. Berdasarkan pengalaman kami dilapangan untuk kapasitas resto dengan pengunjung 250 orang dengan 15 karyawan dapur dan cuci. Maka besar bak pengolahan lemak dengan dimensi ukuran Lebar 2 meter Panjang 3 meter atau kapasitas kurang lebih 12 meter kubik air, dengan tinggi (kedalaman)  2 meter yang menjadi ruang udara tinggi 40 cm, untuk ruang endapan 60 cm dan ruang air 100 cm (1 meter).

  1. Sumur peresapan air

Sumur peresapan tersebut berfungsi untuk proses pembuangan air yang telah mengalami filterisasi sebelumnya. Air kemudian dikembalikan ke tanah dalam bentuk air yang tidak mengandung pencemaran.

Janganlah membuang air kotor kedalam saluran air kotor kota (riol kota). Lebih baik air kita simpan kedalam tanah kita dan meresap dalam tanah lingkungan kita sehingga kita tidak menambah kapasitas debit jaringan riol kota.

Sumur resapan yang baik adalah terbuat dari susunan bata merah tanpa diplester aci, hanya susunan bata memutar dibuat seperti lubang sumur. Langkah pembuatannya, gali lubang sumuran dengan diameter 2 meter dan kedalam kurang lebih 3 meter (untuk kondisi tanah kering). Buahlah susunan bata merah melingkar dengan diameter 1,5 Meter, isi dalam sumuran dengan lapisan pasir, ijuk, pasir, ijuk dan koral, kemudian isi keliling luar sumuran dengan koral, kemudian tutup lubang dengan penutup cor beton yang mampu diangkat sewaktu-waktu.

Apa yang sudah kami sebut diatas tersebut adalah yang dinamakan dengan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Dan untuk limbah pengolahan restoran cukup hanya memenuhi syarat standar UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup) dan UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup) saja, tidak sampai pada proses AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan).

Demikian tips singkat dalam cara mengolah limbah dapur restoran, semoga ada manfaatnya. Terimaksih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *