Kisah Pembersih Saluran Air di Bekasi Rela Masuk Gorong – Gorong

Kisah Pembersih Saluran Air di Bekasi Rela Masuk Gorong – Gorong Hingga Sekujur Tubuh Menghitam

Mungkin tidak semua orang mau melakukan, bahkan mampu seperti yang biasa Deny kurniawan pria 43 tahun lakukan untuk menyambung hidup. Membersihkan saluran air di Bekasi sampai rela masuk ke gorong – gorong hingga sekujur tubuh menghitam penuh lumpur.

Sangat beresiko menyelam ke dalam got untuk mencari sampah yang menumpuk lalu membuangnya dari dalam got. Berjibaku dengan bau busuk sisa sampah rumah tangga dan lumpur hitam.

Sebagai pekerja pembersih saluran air totalitas Deny Kurniawan dalam berkerja tidak usah diragukan lagi.

Pekerjaan yang ia kerjakan bersama dengan tiga temannya sangat penting untuk memastikan saluran air di pemukiman warga berjalan normal tidak tersendat sampah yang nantinya bisa mencegah banjir.

Meski sekujur badannya kuyup oleh lumpur yang hitam pekat, dia masih bisa tersenyum saat ditemui awak media.

Kisah Pembersih Saluran Air di Bekasi Rela Masuk Gorong - Gorong
Kisah Pembersih Saluran Air di Bekasi Rela Masuk Gorong – Gorong

Meski setengah badan Deny Kurniawan terendam air got, Deny tetap mau bercengkerama selagi membersihkan saluran air di Perumahan Duta Kranji RT 04/ RW 08, Kelurahan Kranji, Bekasi Barat.

“Pekerjaan pembersihan saluran air sudah mulai saya kerjakan dari jam delapan pagi tadi, biasanya sampai jam lima sore baru beres kerja. Besok kalau belum selesai balik lagi ke sini,” ucap Deny Kurniawan.

Ia pembersih saluran air partikelir, bukan dari instansi pemerintah atau lembaga yang memiliki kewajiban merawat drainase.

Pria berbadan atletis ini baru bekerja ketika pengurus RT/RW di suatu lingkungan memiliki program normalisasi saluran air.

Sejak tiga tahun terakhir ini Deny melakoni pekerjaanya sebagai pembersih gorong-gorong perumahan.

Semua itu berawal dari warga yang menyuruhnya untuk membersihkan sampah yang menyumbat dan lumpur di selokan.

“Awalnya dari mulut ke mulut. Lama ke lamaan udah banyak yang tahu,” kenang dia.

“Jadi, saya seriusin mengajak teman. Pertama berenam, sekarang tinggal berempat,” sambung Deny.

Pria asal Kota Bogor ini tingggal di sebuah kontrakan di Perumahan Pondok Cipta, Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Di pemukiman itu pintu rezekinya dari membersihkan saluran air dimulai.

Perlahan pekerjaan lamanya sebagai tukang bacak ia tinggalkan.

“Awal di Pondok Cipta, lama kelamaan saya keluar juga ada panggilan kayak ke Galaxy dan Kranji,” tuturnya.

Pembersihan saluran air dilakukan Deny secara manual.

Ia hanya bermodalkan cangkul, ember, karung dan tali sebagai alat kerja untuk mengeruk lumpur dan sampah.

Keterbatasan alat seadanya, membuat Deny harus berbuat lebih.

Tidak jarang, ia sampai masuk dan menyelami gorong-gorong agar dapat menjangkau tumpukan sampah dan lumpur.

“Kan kita manual, kalau enggak begitu (masuk ke gorong-gorong), enggak bisa kekeruk.”

“Kalau kecil (gorong-gorongnya), biasanya kita akalin pakai tali dan karung isi pasir biar kedorong,” ia menambahkan.

Selain harus kuat menahan bau, ancaman yang dapat mencelakainya adalah ketika tergores benda tajam yang mengendap di dalam selokan.

“Kan kalau masuk ke dalam begitu belum tentu ada yang mau, takut ada beling, paku, belum baunya.”

“Kemarin, saya kena beling sepatu boat saya sampe tembus,” tutur dia.

Soal upah, Deny mengaku menerapkan sistem borongan.

Setiap pekerjaanya akan dihargai per keluarga dengan bayaran Rp 90 ribu.

“Kita ketemu sama RT-nya, misalkan kayak di RT 07 kemarin di sana kita diupah 90 ribu per KK. Dikali 60 KK jatuhnya Rp 5,4 juta.”

“Dari uang itu kita harus nyiapin pengadaan karung, sama bayar ke pembuangan akhir. Baru dari sisa itu kita bagi berempat,” tambah dia.

Wahyu sebagai, Ketua RT 04/ RW 08 Kranji, Bekasi Barat, mengatakan kegiatan normalisasi saluran air dan pengerukan lumpur di lingkungannya memang swadaya warga sendiri tanpa ada ikut campur pemerintah. Untuk itu warga sepakat untuk memperkejakan Deny dan teman – temannya.

“Kita awalnya tahu dari medsos (media sosial), kerjanya untuk membersihkan saluran air lumayan baik, totalitas, sampai masuk – masuk kedalam got gitu,” ucap Wahyu.

“Makanya kita pekerjakan di lingkungan ini, karena yang sudah – sudah bersihin saluran air cuma sekedar bersihin saja, enggak sampai ngeruk lumpurnya,” ucap Wahyu.

Deny beserta timnya sudah berkerja selama 10 hari di lingkungan RT 04/ RW 08 Kelurahan Kranji, Bekasi Barat.

Pantauan kami di lokasi, terdapat ribuan karung berisi sampah dan lumpur yang sudah terangkut dari saluran air.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *