Mobil Damkar Dinilai Efektif Atasi Banjir Di Surabaya

Mobil Damkar Dinilai Efektif Atasi Banjir Di Surabaya

Eri Cahyadi sebagai wali kota Surabaya menilai mobil dinas pemadam kebakaran cukup efektif untuk membantu mengatasi banjir atau genangan akibat hujan deras yang terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur, dalam beberapa hari terakhir.

“Mobil damkar ini bagian dari langkah cepat untuk menyedot genangan air supaya cepat surut,” Kata wali kota Surabaya Eri Cahyadi seperti yang telah dilansir dari jawapos, Jumat (25/2).

Banjir dan genangan air cepat surut setelah di sedot mobil damkar pemadam kebakaran di kawasan Jalan raya Menganti, kecamatan Wiyung, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada haris senin (22/2) malam dan Jalan Tembaan (Tugu Pahlawan) hingga Jalan Semarang atau depan Stasiun Pasar Turi Surabaya pada kamis (24/2) malam.

Mobil Damkar Dinilai Efektif Atasi Banjir Di Surabaya
Mobil Damkar Dinilai Efektif Atasi Banjir Di Surabaya

Eri Cahyadi mengatakan, mobil damkar dinilai efektif atasi banjir di Surabaya setidaknya ada tiga unit mobil dinas PMKP Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Surabaya yang diterjunkan untuk menyedot genangan di kawasan Jalan Tembaan. Air yang sudah disedot kemudian dibuang ke saluran besar. Belum sampai satu jam pengerjaan, genangan air di kawasan Jalan Tembaan surut.

Tidak hanya itu, mobil damkar juga menyedot air di Jalan Semarang, tepatnya di depan Stasiun Pasar Turi. Ada sekitar 14 unit mobil PMKP beserta 8 unit mobil tangki milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang dikerahkan.

Dari hasil pengamatan di lapangan, Eri menyatakan, genangan terjadi karena Rumah Pompa Greges tidak mampu menampung air dari Jalan Raden Saleh, Kranggan, hingga Gundih. Apalagi air dari Jalan Tembaan (Stella Maris), juga mengalir menuju ke Jalan Semarang.

”Karena air itu masuknya ke Rumah Pompa Greges semua. Kalau sudah menuju ke Rumah Pompa Greges semua, tidak mungkin menampung. Dan yang dari Stella Maris, depan Tugu Pahlawan itu juga lari ke sini (Jalan Semarang) semua,” ujar Eri.

Selain hal itu genangan air juga disebabkan saluran di Pasar turi tertutup tiang pancang. Namun, karena Pasar turi sudah menyerahkan asset, Eri Cahyadi meminta pihak manajemen supaya segera menyelesaikan masalah saluran tersebut.

“Karena Pasar Turi ini bangunannya menutupi saluran air yang pernah ada. Karena itu saya minta untuk segera membuat saluran baru,” ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Ketika saluran baru di area Pasar Turi selesai dibuat, secara otomatis beban rumah pompa greges akan berkurang. Sebab, setengah dari debit air yang sekarang ini menuju rumah pompa Greges akan dialirkan ke Sungai Kalimas.

“jadi, dari Jalan Raden Saleh sampai Jalan Gundih itu aliran air larinya ke Greges dan itu akan kita potong debit airnya,” pungkas Eri Cahyadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *