Jongkok Di WC Duduk Dilarang? Ternyata Ini 3 Alasannya
Mulai sekerang setelah Anda membaca artikel ini hindari jongkok di WC duduk karena sangat berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan Anda.
Apakah Anda salah satu orang yang masih sering jongkok di WC duduk? Kami mungkin memahami alasannya, karena mungkin Anda tidak mau bersentuhan langsung dengan dudukan toilet yang penuh kuman.
Selain itu penyebab lainnya adalah tidak semua orang nyaman buang hajat dalam posisi duduk karena faktor kebiasaan, tetapi semua alasan ini tidak bisa dibenarkan.
Nah, mulai sekarang jangan lagi menggulanginya ya, karena bisa berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan Anda. Mulai dari resiko celaka karena terpeleset, bisa merusak kloset duduk, sampai ancaman infeksi saluran kemih (ISK).
Karena memang sebetulnya kloset duduk didesain untuk duduk ketika menggunakannya bukan jongkok diatasnya. Lebih jelasnya mari simak penjelasan dibawah ini.
Stop Jongkok Di WC Duduk Kalau Tidak Mau Celaka
Anda perlu membaca artikel ini sampai habis untuk memahami betapa bahaya jongkok di kloset duduk.
- WC duduk pecah
Dudukan WC didesain khusus hanya untuk diduduki, karena pinggirannya yang sempit dan tidak dirancang sebagai tempat bertumpu dengan telapak kaki. Selain itu beban maksimal kloset duduk jika dipakai jongkok juga terbatas, yaitu sekitar 75 kg saja.
Meski begitu bukan berarti jongkok di toilet duduk diperbolehkan. Insiden kecelakaan karena melanggar peraturan tersebut sudah pernah terjadi di tahun 2015. Korban kloset duduk ini bernama Jin Pai, yang nekat berjongkok di toilet duduk di Bandara Internasional Hefei Xinqiao, Provinsi Anhui, China Timur.
Toilet porselen itu kemudian terbalik dan pecah berhamburan di lantai, membuat pria itu terluka di beberapa tempat. Alhasil Jin Pai harus mendapat belasan jahitan di kaki kiri dan pantatnya. Selain itu Jin Pai juga harus membayar denda sebagai kompensasi karena sudah merusak fasilitas umum. Anda tentu tidak ingin peristiwa memalukan itu terjadi kepada Anda, bukan?
- Buang air kecil tidak tuntas
Selain jongkok di kloset duduk, untuk menghindari kontaminasi kuman, orang mungkin duduk melayang di WC umum, atau tanpa menyentuhkan pantat pada dudukan toilet. Posisi ini bahkan lebih berbahaya bagi kesehatan daripada jongkok.
Terapis kesehatan wanita, Brianne Grogan mengatakan, “melayang” di atas toilet saat BAK membuat otot-otot dasar panggul, rotator pinggul, pantat, punggung, dan perut Anda menjadi sangat tegang.
Akibatnya, air seni lebih sulit mengalir, sehingga mengharuskan Anda untuk mengejan agar urin keluar dengan cepat.
Aktivitas ini sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan prolaps organ panggul. Selanjutnya organ – organ yang berkaitan dengan aktivitas BAK juga bisa mengalami stres ketika harus “melayang”.
Akhirnya Anda sulit mengosongkan kandung kemih dengan tuntas. Kalau ini berlangsung terus-menerus, risiko terserat infeksi saluran kemih (ISK)/Cystitis jadi meningkat.
- Buang air besar tidak nyaman
Buang hajat dengan posisi yang tidak nyaman tentu membuat Anda jadi ingin cepat-cepat selesai, bukan? Terburu-buru saat BAK dapat mengakibatkan pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas.
Menurut Dr. Carol Figuers, EdD, dari Fakultas Kedokteran Universitas Duke, urin tertinggal di dalam kandung kemih, berisiko bocor saat Anda melompat, batuk, tertawa, atau bersin.
Akibatnya pakaian dalam akan basah dan membuat tidak nyaman. Selain itu, urin yang lama tertinggal di dalam kandung kemih bisa mengiritasi organ tersebut.
Gejalanya adalah merasa ingin BAK yang tidak bisa ditahan, dan ini terjadi berulang-ulang (anyang-anyangan). Sedikit tips dari Primrose Freestone, seorang microbiologist klinis di University of Leicester.
Untuk menghindari paparan kuman saat berada di toilet umum, alih-alih berjongkok, sebaiknya selalu membawa sebungkus tisu antiseptik untuk membersihkan dudukan toilet sebelum Anda gunakan.
For your informasion, area yang paling banyak kuman di toilet adalah bagian penutup dan permukaan kloset, tempat tisu, lantai toilet dan area luas lainnya. Mikroba dan bakteri penyebab penyakit bisa berpotensi menginfeksi tubuh Anda jika tidak sengaja tertelah, untuk itu Anda harus rajin mencuci tangan.
Misalnya setelah memencet tombol atau tuas flush yang terpapar kuman Anda tidak cuci tangan dahulu dan langsung menyentuh makanan kemudian menyantapnya. Bisa jadi ini menjadi penyebab Anda tiba – tiba terserang diare.
Selanjutnya jika engan menggunakan WC duduk karena alasan canggung karena tidak terbiasa, Anda bisa mempelajari dulu cara menggunakan WC duduk yang benar sebelum mencobanya. Jika sudah sering menggunakannya lama – kelamaan Anda juga akan terbiasa.
Keterampilan ini tidak ada salahnya Anda pelajari karena kebanyakan fasilitas toilet umum di Negara kita dan terutama di mancanegara sudah menggunakan jenis WC duduk.
Jadi, apakah Anda masih mau jongkok di WC duduk? Sebaiknya jangan lakukan hal ini lagi ya, sebab sangat beresiko bagi kesehatan dan keselamatan Anda. Semoga menginspirasi.
Supaya semakin banyak orang yang mendapat manfaat dari artikel ini, jangan lupa membagikannya di media sosial Anda dengan mengklik tombol bagikan dibawah ini.
FAQ
Menggunakan WC duduk apakah boleh jongkok?
Tidak boleh karena beresiko tergelincir, WC keramik bisa pecah karena tidak kuat menahan beban, dan melukai diri-sendiri.
Jongkok di WC duduk juga mempunyai resiko kesehatan salah satu memicu infeksi saluran kemih.
Apa bahaya kloset duduk?
WC duduk tidak berbahaya asalkan digunakan sebagaimana mestinya.
Namun jika jongkok di WC duduk, selain tidak nyaman juga beresiko terjadi kecelakaan karena melebihi batas maksimal bobot tubuh, dan masalah kesehatan pada organ pembuangan.
Mana yang lebih sehat, wc duduk atau jongkok?
Dari segi kesehatan, WC jongkok sebenarnya lebih sehat dari pada WC duduk. Sebab, posisi jongkok bisa memudahkan buang air besar.