Apa Itu Atap Bitumen? Ketahui Pengertian Dan Jenisnya
Penahkah Anda mendengar mengenai atap bitumen? Sebagai fondasi dari suatu bangunan, atap memiliki peranan yang sangat penting dalam melindungi dari cuaca serta menjaga kestabilan suhu di dalam rumah.
Salah satu jenis atap yang populer adalah atap bitumen, yaitu jenis genteng dengan penampilan modern yang telah banyak digunakan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Artikel ini akan membahas pengertian, sejarah, jenis, kelebihan, kekurangan, serta teknik perawatan atap bitumen secara mendalam.
Apa Itu Atap Bitumen?
Atap bitumen terbuat dari cairan aspal, yang merupakan hasil persenyawaan antara hidrogen dan hidrokarbon, dengan sedikit campuran sulfur, klor, dan oksigen. Proses pembuatan atap ini melibatkan teknik penekanan dan pemanasan tinggi, menghasilkan struktur bahan dasar bitumen yang sangat kuat dan tahan lama. Karakteristik atap bitumen, yang juga dikenal sebagai atap aspal, mencakup fleksibilitas, kekuatan, dan ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan jenis atap lainnya, sehingga tidak mudah patah.
Sejarah Atap Bitumen
Atap bitumen pertama kali dikembangkan pada tahun 1893. Pada awal tahun 1900-an, jenis atap ini mulai menyebar hingga ke Amerika Serikat, menjadi pilihan yang populer karena kemudahan pemasangannya dan harganya yang terjangkau. Peningkatan produksi pada tahun 1939 mencapai hingga 11 juta unit, menunjukkan betapa populernya atap ini pada masa itu. Namun, atap bitumen pada era tersebut belum memiliki perekat yang kuat antar genteng, sehingga cenderung mudah terlepas.
Pada tahun 1950, teknologi perekat antar genteng mulai diterapkan dalam produksi atap bitumen, meningkatkan kestabilan dan keamanannya. Hingga kini, proses produksi atap bitumen terus berkembang dengan berbagai bahan tambahan seperti fiberglass untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan. Kemajuan teknologi ini memungkinkan pengguna untuk memilih berbagai jenis dan bentuk atap bitumen sesuai kebutuhan mereka.
Ciri – Ciri Atap Bitumen
Atap bitumen memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakannya dari jenis atap lainnya. Berikut adalah beberapa ciri – ciri atap bitumen yang dapat Anda temui:
- Bahan: Atap bitumen terbuat dari lembaran berbahan campuran serat alam dan aspal, memberikan kekuatan dan fleksibilitas yang tinggi.
- Struktur bangunan: Umumnya digunakan pada bangunan yang terbuat dari kayu, beton, dan baja, karena sifatnya yang ringan dan mudah dipasang.
- Bobot: Bersifat lebih ringan dibandingkan dengan jenis atap lainnya seperti keramik atau beton, tetapi tetap stabil dan tidak mudah pecah.
- Fleksibilitas: Atap bitumen sangat fleksibel, mudah beradaptasi dengan bentuk bangunan yang berbeda, termasuk yang memiliki sudut kemiringan ekstrem.
- Variasi bentuk dan warna: Tersedia dalam berbagai variasi bentuk dan warna, memungkinkan pengguna untuk menyesuaikannya dengan desain eksterior rumah mereka.
Berbagai Variasi Jenis Atap Bitumen
Atap bitumen hadir dalam berbagai jenis dan bentuk, masing – masing dengan kelebihan dan karakteristik unik. Berikut adalah beberapa jenis atap bitumen yang populer:
- Atap bitumen bergelombang
Jenis ini memiliki pola bergelombang yang cocok untuk atap rumah. Bahannya terbuat dari serat selulosa yang tahan korosi dan karat, menjadikannya pilihan yang baik untuk lingkungan dengan kondisi cuaca ekstrem.
- Atap bitumen tile
Berbentuk kotak seperti ubin, atap bitumen tile terbuat dari campuran berbagai bahan seperti aspal, granual, pasir batu, fiberglass, dan alga coating. Jenis ini cocok bagi mereka yang mencari atap dengan desain sederhana namun kuat.
- Atap bitumen shingles flat
Memiliki bentuk datar, atap bitumen shingles flat terdiri dari fiberglass, aspal, pasir batu, dan alga coating. Jenis ini dikenal karena kekuatannya dan ketahanannya terhadap kerusakan.
Kelebihan Atap Bitumen
Atap bitumen memiliki berbagai kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan populer bagi banyak orang:
- Daya tahan yang baik dan kuat
Atap bitumen sangat tahan terhadap berbagai kondisi cuaca, termasuk air, api, dan angin kencang. Ini menjadikannya sangat cocok digunakan di daerah beriklim tropis seperti Indonesia yang sering mengalami cuaca ekstrem.
- Garansi awet
Atap bitumen memiliki ketahanan antara 20 hingga 30 tahun, membuatnya ideal untuk penggunaan jangka panjang. Ini adalah investasi yang baik untuk rumah Anda, karena tidak perlu sering – sering mengganti atap.
- Bobot ringan dan tahan banting
Dibandingkan dengan atap keramik atau beton, atap bitumen memiliki bobot yang jauh lebih ringan, sekitar 13 kg per meter persegi, sementara atap keramik atau beton bisa mencapai 50 kg hingga 60 kg. Selain itu, atap bitumen juga tahan banting dan lebih kokoh berkat proses pembuatannya yang melibatkan pemanasan tinggi.
- Hadir dalam berbagai variasi
Atap bitumen tersedia dalam berbagai bentuk dan warna, memungkinkan Anda untuk menyesuaikannya dengan desain eksterior rumah Anda. Ini memberikan fleksibilitas dalam memilih estetika yang sesuai dengan selera dan gaya arsitektur rumah Anda.
- Estetika yang sederhana dan elegan
Meskipun tampak sederhana, atap bitumen dapat meningkatkan nilai estetika rumah Anda dengan bentuk ukiran – ukiran yang tegas dan lurus minimalis. Ini memberikan tampilan yang modern dan elegan pada rumah Anda.
- Kedap suara dan nyaman
Atap bitumen mampu meredam kebisingan suara hujan dan angin, menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan nyaman di dalam rumah. Selain itu, atap ini juga mampu meredam suara yang berasal dari luar, menjadikannya pilihan ideal untuk rumah yang terletak di daerah yang ramai.
- Lentur dan mudah dibentuk
Atap bitumen memiliki sifat lentur dan mudah mengikuti bentuk atap yang ada, bahkan yang memiliki sudut kemiringan ekstrem. Ini membuatnya lebih mudah diaplikasikan dibandingkan dengan atap keramik atau beton yang kaku.
Kekurangan Atap Bitumen
Meskipun memiliki banyak kelebihan, atap bitumen juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu Anda pertimbangkan:
- Harga yang lumayan tinggi
Salah satu pertimbangan utama dalam memilih atap bitumen adalah harganya yang relatif mahal dibandingkan dengan jenis atap lainnya. Ini karena kualitas dan bahan baku yang digunakan berbeda, serta proses pembuatannya yang lebih kompleks.
- Proses pemasangan yang membutuhkan penyesuaian
Proses pemasangan atap bitumen bisa menjadi tantangan tersendiri karena membutuhkan penyesuaian tertentu. Beberapa tukang bangunan mungkin kurang memiliki kecakapan dalam memasang atap bitumen secara rapi, sehingga Anda perlu memastikan untuk menggunakan jasa tukang yang sudah terlatih dalam instalasi atap bitumen.
- Biaya perawatan yang relatif mahal
Selain biaya pembelian yang tinggi, Anda juga perlu mempertimbangkan biaya perawatan atap bitumen. Jika terjadi kerusakan, perbaikan atap bitumen biasanya membutuhkan biaya yang lebih tinggi karena harus menghubungi tukang dengan keahlian khusus.
- Perlengkapan instalasi yang tidak sedikit
Instalasi atap bitumen membutuhkan perlengkapan yang cukup banyak dan mungkin memerlukan sedikit perubahan pada konstruksi atap rumah Anda. Anda mungkin perlu menyiapkan multipleks baru dengan bahan khusus yang sesuai dengan bitumen.
Teknik Merawat Atap Bitumen
Perawatan atap bitumen sangat penting untuk memastikan daya tahan dan kinerjanya tetap optimal. Berikut adalah beberapa langkah perawatan atap bitumen:
- Bersihkan atap secara rutin
Pastikan atap selalu bersih dari sampah, lumut, dan kotoran lainnya. Pembersihan yang rutin dan berkala akan mencegah kotoran mengendap di permukaan atap dan menyebabkan kerusakan.
- Bersihkan area ventilasi
Pastikan area ventilasi tidak tersumbat oleh sampah atau kotoran. Ventilasi yang bersih akan mencegah bau tidak sedap dan memastikan sirkulasi udara yang baik.
- Periksa kondisi plafon
Saat membersihkan atap, jangan lupa untuk memeriksa kondisi plafon rumah Anda. Pastikan tidak ada bagian atap yang bocor atau mengalami kerusakan.
Perkiraan Harga Per Lembar Atap Bitumen
Berikut adalah perkiraan harga atap bitumen per lembar:
- Atap bitumen tipe onduline: Rp. 125.000 – Rp. 240.000
- Atap bitumen tipe onduvilla: Rp. 40.000 – Rp. 190.000
- Atap bitumen tipe guttapral: Rp. 140.000 – Rp. 150.000
- Atap bitumen tipe ondura: Rp. 120.000 – Rp. 150.000
- Atap bitumen tipe shingles CTI: Rp. 115.000 – Rp. 150.000
- Atap bitumen tipe shingles GAF: Rp. 190.000 – Rp. 480.000
- Atap bitumen tipe shingles cana: Rp. 135.000 – Rp. 140.000
Apa itu atap bitumen adalah pilihan atap yang kuat, tahan lama, dan estetis untuk rumah Anda. Dengan berbagai jenis dan variasi, atap ini dapat disesuaikan dengan berbagai gaya arsitektur dan kebutuhan. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, kelebihan yang ditawarkannya membuat atap bitumen menjadi investasi yang baik untuk jangka panjang.
Dengan perawatan yang tepat, atap bitumen dapat memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi rumah Anda selama bertahun – tahun. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda tentang kebutuhan rumah dan membantu Anda dalam memilih atap yang tepat!