Manfaat Positif Makan Bersama Keluarga

Manfaat Positif Makan Bersama Keluarga

Memasuki bulan Juni 2025 ini, tahukan Anda jika kita akan merayakan Hari keluarga nasional? Dalam beberapa tahun terakhir peringatan Hari keluarga nasional ini diharapkan supaya setiap keluarga mampu memaknainya secara positif sehingga merasa akan menfaatnya untuk kepentingan keluarga mereka.

Salah satu cara kegiatan sederhana yang dapat dilakukan di rumah untuk meningkatkan hubungan dengan keluarga yaitu dengan meluangkan aktu untuk makan bersama keluarga. Sebetulnya banyak sekali dampak positif yang bisa diambil dari kegiatan ini, antara lain.

Manfaat Positif Makan Bersama Keluarga
Manfaat Positif Makan Bersama Keluarga
  1. Mempererat hubungan antara anggota keluarga

Dengan makan bersama dapat mempererat hubungan keluarga dengan komunikasi yang baik antara anggota keluarga. Topik pembukanya bisa dengan menanyakan kegiatan anak hari ini, dengan menanyakan kegiatan yang sedang diminati oleh anak.

Sebab hubungan yang dibina dengan baik di dalam keluarga menjadi pondasi semua aspek. Termasuk kesehatan diantaranya. Sehat itu bukan milik pribadi namun adalah hak setiap orang dan seluruh usia dan bermula di dalam keluarga.

Jika seseorang hidup dan tinggal di dalam keluarga yang sehat, maka orang tersebut cenderung akan menerapkan pola hidup sehat dan akan kembali membentuk keluarga yang sehat. Bila salah satu anggota keluarga sakit, maka akan menyulitkan seluruh anggota keluarga. Daripada mengobati, mari kita mulai dengan mencegah sakit. Hidup sehat dimulai dari keluarga.

  1. Memonitor anak

Suatu penelitian dilakukan oleh CASAas (the National Centre on Addiction and Substance Abuse) dari Colombia University menunjukkan bahwa semakin sering suatu keluarga mengadakan makan bersama anggotanya maka akan menekan perilaku negatif anak seperti kebiasaan merokok, minum minuman keras dan mabuk – mabukan.

Pasalnya, perilaku negatif seperti yang disebutkan diatas akan semakin mudah menjerumuskan kepada kondisi penyakit yang kian berlanjut fatal. Berdasarkan penelitian yang dipublikasi oleh American Journal of Epidemiology, didapatkan 4 perilaku sehat yang berpengaruh untuk mencegah kematian, terutama karena penyakit jantung.

Penelitian yang dilakukan pada 6299 subyek berusia 44-84 tahun tersebut menunjukkan bahwa mereka yang melakukan pola hidup sehat memiliki risiko kematian 80% lebih rendah dari pada mereka yang tidak melakukan pola hidup sehat.

Empat pola hidup sehat tersebut diantaranya makan makanan sehat dengan gizi seimbang, tidak merokok, menjaga berat badan ideal dan sehat, melakukan kegiatan fisik rutin setiap hari. Efek dari keempat pola hidup sehat ini saling mempengaruhi.

Semakin banyak kebiasaan sehat tersebut yang diterapkan dalam keluarga seperti salah satunya yang mudah dibangun dengan cara makan bersama keluarga, yaitu membiasakan memakan menu makanan sehat dengan gizi seimbang ketika makan bersama, maka efek sehat yang didapatkan semakin tinggi.

  1. Mengajarkan anak untuk belajar sopan santun saat di meja makan

Saat makan bersama, selain orangtua mengajarkan kepada anak tentang sopan santun di meja makan, anak juga dapat mencontoh dengan melihat orangtuanya secara langsung cara makan dengan baik di meja makan.

Pasalnya dalam sebuah penelitian ditemukan diantara anak – anak usia 5 tahun, mereka yang mengkonsumsi minuman bersoda terjadi peningkatan perilaku agresif, penarikan diri, dan sulitnya untuk konsentrasi dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi soda.

Disebutkan jika minuman bersoda mengandung air berkarbonasi, sirup jagung dengan kandungan fruktosa yang tinggi, sodium benzoate, aspartame, asam sitrat atau fosfor, dan sering juga kafein, yang bisa mempengaruhi perilaku seseorang secara umum.

Dengan demikian kombinasi perilaku santun yang dibina pada saat makan bersama di meja makan dan pembinaan pola menu makan yang sehat akan menjadi bekal moral yang baik untuk anak guna lebih siap berhadapan ke lingkungan sosial yang lebih luas lagi.

  1. Membantu memecahkan masalah anak

Dengan melakukan kegiatan makan malam bersama keluarga yang rutin, maka keterbukaan antar anggota keluarga bisa terjaga, sehingga jika ada masalah yang terjadi orang tua atau anak bisa lebih terbuka untuk bercerita. Orang tua bisa menjadi pendengar yang baik bagi anak dan sebaliknya jangan menyela pembicaraan anak ketika dia sedang bercerita.

Demikiannya manfaat yang sekaligus didapat dari pembinaan kebiasaan komunikasi yang baik melalui proses makan bersama keluarga akan semakin mudah menjaga keharmonisan keluarga.

Pasalnya, sebuah penelitian belum lama ini menemukan hubungan antara keretakan hubungan dalam keluarga akan semakin membuat anak tidak sadar akan pentingnya aspek kesehatan dirinya, dalam hal ini adalah kesehatan gigi.

Studi yang baru – baru ini dilakukan oleh para peneliti dari Sahlgrenska Academy, University of Gothenburg Swedia mengungkapkan bahwa anak dan remaja dengan ketakutan yang berlebihan akan perawatan gigi datang dari keluarga yang kurang harmonis.

Penelitian tersebut melibatkan 250 anak dan remaja yang memiliki masalah gigi namun membutuhkan penanganan khusus dan dirawat oleh dokter gigi spesialis gigi anak, karena subyek bermasalah dalam manajemen perilaku dan sangat takut ke dokter gigi. Anak – anak tersebut beserta orangtuanya mengisi kuesioner yang menggambarkan situasi dalam rumah tangga dan kehidupan sehari – harinya.

Jawaban tersebut dibandingkan dengan pasien – pasien dari kelompok usia yang sama, yang juga bermasalah gigi namun cukup ditangani dengan perawatan gigi biasa dan tidak membutuhkan penanganan khusus.

Setelah dianalisa, Dr. Gustafsson sang peneliti mendapatkan bahwa anak – anak dan remaja dengan masalah manajemen perilaku memiliki ketakutan akan perawatan gigi yang jauh lebih besar dan hidup dalam keluarga dengan kelas sosial ekonomi rendah.

Banyak diantaranya yang hidup dengan orangtua tunggal, kurang memiliki waktu bersenang – senang dan mengalami lebih banyak masalah psikososial daripada pasien yang hanya menerima perawatan gigi biasa.

  1. Gizi anak akan terjaga

Manfaat positif makan bersama keluarga selanjutnya yaitu makanan yang dikonsumsi oleh anak menjadi lebih terpantau oleh orang tua. Asupan nutrisi seperti karbohidrat, lemak, protein, sayuran dan buah setiap hari dapat mencegah terjadinya obesitas pada anak.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di University of Minnesota. Anak yang makan lima kali atau lebih setiap pekan bersama keluarganya, baik saat awal ataupun pertengahan masa remajanya, cenderung menyantap makanan yang lebih sehat bersayur mayur dan kaya kalsium, mineral, dan serat lima tahun kemudian.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition Education and Behavior bulan Maret/ April 2009 ini membahas mengenai keuntungan jangka panjang dari makan rutin bersama – sama keluarga dengan kualitas pola makan remaja.

Secara umum, hasil penelitian ini mendapatkan hasil bahwa remaja yang sering makan bersama dengan keluarganya memiliki pola makan lebih baik dengan makanan yang lebih sehat dibandingkan dengan mereka yang jarang makan bersama dengan keluarga.

  1. Memicu perilaku yang baik

Dengan melakukan rutinitas makan bersama keluarga menurut beberapa penelitian bisa membantu mengontrol emosi dan perilaku buruk, meningkatkan rasa kepercayaan dan saling tolong menolong antar anggota keluarga.

Banyak sekali manfaat dari makan bersama anggota keluarga bukan? Tidak ada salahnya jika Anda yang merasa sudah mulai berkurang untuk melakukan makan bersama keluarga, mulai sekarang ini mulai meningkatkan kegiatan ini lagi.

Untuk Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai topik ini, silahkan ajukan pertanyaan Anda pada kolom komentar di laman website kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *