Manfaat Kompos Untuk Tanaman

Manfaat Kompos Untuk Tanaman

Mengutip dari salah satu blog wastechange yang mengatakan, sisa makanan masih mendominasi pada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), bahkan jumlahnya jauh lebih banyak dibanding sampah plastik yaitu sebesar 28,3 persen dari 21,53 juta ton. Padahal, sampah organik merupakan sampah yang paling gampang untuk terurai dan mempunyai banyak manfaat jika dikelola dengan baik, salah satunya berbentuk kompos.

Kompos adalah bahan organik yang dihasilkan dari proses penguraian bahan organik seperti dedaunan, ranting, kotoran hewan, dan sampah dapur. Proses pengomposan bisa dilakukan secara alami dengan membiarkan bahan organik terurai secara alami oleh mikroba atau dengan cara mempercepat proses penguraian menggunakan starter kompos.

Kompos mempunyai manfaat yang sangat baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Pada pembahasan kali ini Anda tidak hanya akan membahas mengenai manfaat kompos untuk tanaman, tetapi juga akan membahas kandungan dan cara membuat pupuk kompos untuk tanaman.

Manfaat Kompos Untuk Tanaman
Manfaat Kompos Untuk Tanaman
Kandungan Pupuk Kompos

Ada beberapa kandungan pupuk kompos yang penting untuk menjaga kesuburan tanah, terutama keseimbangan ekosistem yang ada di dalam tanah dan juga keberlangsungan hidup mikroorganisme di dalamnya. Mikroorganisme adalah organisme yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Organisme ini terdiri dari berbagai jenis, seperti bakteri, virus, jamur, dan protista.

  • Oksigen

Sama sepertinya manusia, makhluk hidup lain juga membutuhkan oksigen untuk tubuh. Kompos merupakan pupuk di mana di dalamnya terdapat mikroorganisme yang membantu pertumbuhan tanaman, sehingga mereka juga membutuhkan oksigen.

  • Hidrogen

Kelebihan dari pupuk kompos juga bisa diperoleh sebab adanya kandungan hydrogen. Jika bereaksi dengan oksigen, hydrogen akan menghasilkan air. Seperti yang Anda ketahui, air adalah unsur penting dalam kehidupan apalagi bagi kelangsungan hidup tumbuhan.

  • Karbon

Karbon menjadi salah satu kandungan pupuk kompos yang dibutuhkan tanah untuk tetap subur. Jika tanah subur, maka tanaman akan tumbuh dengan subur juga. Tapi, apabila tanah rusak, maka karbon akan terlepas ke atmosfer sehingga bisa menyebabkan pemanasan global.

  • Nitrogen

Nitrogen banyak terkandung dalam sampah organik hijau, seperti sisa sayuran, buah, rumput, teh, kulit telur, hingga kuku. Nitrogen dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tetap hidup. Dan nitrogen yang digunakan mikroorganisme akan diubah menjadi “amonia” untuk pertumbuhan tanaman.

Amonia adalah gas dengan bau yang tajam dan khas. Gas ini biasanya digunakan dalam berbagai industri, seperti industri pupuk, produksi plastik, dan pembersih rumah tangga. Namun, ammonia yang terhirup dalam jumlah besar dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Selain itu, paparan Amonia dalam waktu yang lama dapat berbahaya bagi kesehatan dan menyebabkan kerusakan paru – paru serta gangguan pernapasan.

Manfaat Kompos Untuk Tanaman

Kompos memiliki manfaat besar bagi tanaman karena kandungan nutrisinya yang kaya dan dapat meningkatkan kualitas tanah. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan kompos untuk tanaman:

  1. Meningkatkan kualitas tanah

Kompos membantu meningkatkan kualitas tanah dengan cara mengembalikan bahan organik ke tanah. Tanah yang kaya akan bahan organik cenderung lebih subur dan dapat menahan air dengan lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas tanaman.

  1. Meningkatkan pertumbuhan tanaman

Kompos sebetulnya mengandung banyak nutrisi yang bisa meningkatkan pertumbuhan tanaman, seperti nitrogen, kalium, dan fosfor. Tanaman yang diberi makan dengan nutrisi yang cukup dan seimbang cendeerung tumbuh lebih cepat dan lebih sehat tentunya.

  1. Bebas penyakit, hama dan gulma

Pupuk kompos juga menyediakan bahan makanan yang cukup untuk mikroorganisme yang dibutuhkan tanah dan tumbuhan. Sehingga, tanaman yang menggunakan pupuk kompos juga akan terpenuhi nutrisinya. Jika nutrisi terpenuhi, tanaman akan tumbuh lebih sehat, kuat dan terbebas dari penyakit, hama dan gulma.

  1. Bebas bahan kimia

Karena terbebas dari penyakit, hama dan gulma, setiap bagian dari tanaman yang memakai pupuk kompos ini akan lebih sehat dan lebih aman jika dikonsumsi. Misalnya, saja buah pisang dari pohon yang tumbuh dengan kompos, atau sayuran yang dipupuk menggunakan kompos.

Tumbuhan tersebut akan lebih aman jika dikonsumsi langsung, sebab bebas dari pestisida atau pupuk kimia lainnya, sehingga manfaat kompos untuk tanaman ini juga dapat dinikmati oleh manusia.

  1. Mengurangi penggunaan pupuk kimia

Dengan memakai kompos dari bahan organik seperti sampah makanan, Anda dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia. Hal ini karena kompos memberikan nutrisi yang cukup untuk tanaman sehingga tidak perlu menggunakan pupuk kimia secara berlebih. Maka dari itu, manfaat kompos juga membantu mengurangi kerusakan lingkungan sebab tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

  1. Meningkatkan kualitas produk tanaman

Pada dasarnya, tanaman memerlukan tanah yang subur untuk bisa tumbuh sehat. Jika kondisi tanah atau media tanam sehat, maka tanaman yang akan tumbuh juga akan sehat. Kelebihan pupuk kompos dapat membuat tanaman jadi lebih sehat dibanding menggunakan pupuk kimia.

Hal ini dikarenakan kompos terbuat dari sampah organik yang alami dan dibutuhkan tanah, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Melansir dari laman Composting Council, tanaman yang menggunakan pupuk kompos, tidak akan merusak tanah, sehingga kondisi tanah akan tetap sehat.

Pupuk kompos dan pupuk kimia sebenarnya sama – sama bikin tanaman menjadi tumbuh. Namun, pupuk kompos tidak mengandung bahan kimia, berbeda dengan pupuk kimia yang mengandung bahan kimia dan berdampak pada kesehatan manusia jika dikonsumsi terus menerus.

  1. Akar tanaman jadi lebih kuat

Manfaat kompos juga bisa menyeimbangkan kepadatan tanah, sehingga akar pada tanaman yang tertancap di tanah dengan kompos menjadi lebih kuat. Kelebihan pupuk kompos ini dapat menambah daya ikat air di tanah, sehingga akar tanaman bisa tumbuh dengan baik.

Cara Membuat Kompos

Membuat kompos sendiri sebenarnya cukup mudah dan Anda dapat menggunakan bahan organik seperti daun kering, rumput, sisa makanan, dan kertas sebagai bahan baku. Berikut adalah langkah – langkah untuk membuat kompos sendiri:

  • Siapkan tempat untuk membuat kompos, seperti lubang di tanah atau kotak kompos. Pastikan tempat tersebut berada di tempat yang terlindungi dari sinar matahari.
  • Kumpulkan bahan organik seperti daun kering, rumput, sisa makanan, dan kertas. Pastikan bahan organik yang Anda kumpulkan tidak mengandung bahan kimia atau pestisida.
  • Potong bahan organik menjadi ukuran yang lebih kecil agar mudah didekomposisi oleh mikroorganisme.
  • Tumpuk bahan organik secara bergantian di tempat kompos. Pastikan bahan organik yang lebih kasar berada di bagian bawah.
  • Siram tumpukan bahan organik dengan air untuk menjaga kelembaban. Pastikan tumpukan tidak terlalu basah atau terlalu kering.
  • Setelah beberapa minggu, bahan organik akan mulai terurai dan berubah menjadi kompos. Anda dapat mempercepat proses dekomposisi dengan mengaduk tumpukan bahan organik setiap beberapa minggu sekali.
  • Setelah kompos matang, gunakan kompos tersebut untuk menambahkan nutrisi pada tanaman.
Apakah Anda Sudah Siap Membuat Kompos Sendiri?

Kompos bisa menjadi alternatif yang baik untuk pupuk kimia dalam meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman. Dengan membuat kompos sendiri dirumah, Anda juga dapat mengurangi limbah organik di rumah dan memberikan dampak positif bagi lingkungan di sekitar.

Proses pembuatan kompos juga lumayan mudah dan bisa Anda lakukan di rumah dengan bahan – bahan yang gampang didapat dan mengikuti langkah – langkah pembuatan yang sudah kami tuliskan diatas, dengan begitu Anda akan merasakan manfaat kompos. Mari bikin kompos sendiri di rumah untuk memperoleh hasil tanaman yang lebih sehat serta mengolah sampah yang Anda hasilkan agar lebih bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *