Jenis – Jenis Mesin Penyedot Air Banjir Berdasarkan Kapasitasnya
Mesin penyedot air banjir atau disebut juga dengan flood protection pump mungkin terdengar seperti alat yang hanya diperlukan oleh pengelolah komplek perumahan dan pemerintah kota yang berurusan dengan tata kota saja. Padahal, sebetulnya mesin pompa air ini diperlukan oleh semua orang, khususnya apabila mempunyai industri atau gedung di wilayah yang rawan banjir.
Untuk mesin pompa air banjir ini pun ada banyak jenisnya. Setiap mesin didesain untuk mengontrol pergerakan air di permukaan berbeda dengan volume dan kekuatan berbeda – beda.
Oleh sebab itu, dalam artikel kali ini mari bahas lebih lanjut mengenai fungsi dari mesin pendot air banjir, dan apa saja jenis – jenisnya.
Point dalam artikel ini:
- Pompa air banjir adalah salah satu jenis industrial pump yang digunakan untuk mengontrol volume air di permukaan tanah
- Berdasarkan jenisnya, ada 3 kategori mesin pompa air banjir, yaitu puddle pump, submersible pump, engine driven pump
Fungsi Dan Cara Kerja Mesin Pompa Air banjir
Sama dengan namanya, fungsi utama mesin pompa air banjir tentunya adalah untuk menanggulangi dan mengontrol genangan air di daerah tertentu. Untuk industrial pump, pompa hanya dapat menjangkau area industri seperti satu atau dua bangunan saja.
Sedangkan untuk pemerintahan seperti di Kota Jakarta yang sering mengalami banjir, mereka memakai pompa air banjir dengan daya sedot banjir yang lebih besar atau dinamakan High Capacity Flood Control Pumps.
Mesin pompa dengan daya sedot bajir yang sama juga kerapkali dipakai pada area perumahan, area pertambanagan, atau komplek militer. Kota – kota besar di Negara yang rawan banjir seperti di Belanda juga memakai teknologi yang sama untuk mengatasi masalah bencana ini di Negara mereka.
Untuk harga pompa banjir kapasitas besar ini sangat mahal. Sehingga kurang cocok jika digunakan untuk pemakaian industri yang produktivitas dan asetnya tidak terancam oleh banjir.
Cara Kerja Pompa Banjir
Berdasarkan situs How Stuff Works, ada dua cara kerja pompa sedot air banjir, yaitu:
- Pompa air banjir manual
- Pompa otomatis
Untuk pompa banjir manual hanya akan bekerja ketika Anda menyalakannya melalui dedicated control pump. Sedangkan perbedaanya dengan pompa automatis akan dipasangi sensor supaya bisa langsung aktif setelah genangan air mencapai ketinggian tertentu.
Pompa sedot banjir ini diletakkan ada di bawah tanah. Atau bisa juga di bawah sebuah kota jika ukurannya sangat besar.
Sehingga hasil sedot air dari permukaan akan langsung disalurkan lagi ke tanah atau ke sumber air terdekat seperti danau, sungai, atau bendungan.
Jenis – jenis Pompa Air Banjir
Dalam situs Flood Protection Solution, dijelaskan bahwa ada 3 kategori pompa air untuk mengontrol banjir, yaitu:
- Puddle pumps
- Submersible pump
- Engine driven pump
Ketiga jenis mesin pompa air banjir kategori ini tentunya juga punya harga, kelebihan, dan kekurangan masing – masing.
Jadi untuk menentukan mana pompa air terbaik untuk kondisi masing – masing, kami akan jelaskan perbedaan dari ketiga barang ini.
- Puddle pumps
Puddle pump merupakan salah dari produk pompa portable yang bisa dibawa kemana saja. Bisa dibilang, pompa ini merupakan inovasi terbaru untuk mengatasi genangan air di permukaan datar.
Puddle pump biasanya digunakan untuk mengeringkan jalanan menuju area industri setelah hujan deras, namun tidak ada air yang menggenangi seluruh kawasan tersebut secara merata.
Selain itu, puddle pump juga sering dijadikan sebagai alat penyedot air banjir di rumah. Jadi kelebihan dari puddle pump adalah;
- Mudah digunakan dimana saja
- Tidak perlu melakukan instalasi permanen
- Bisa dipakai di dalam dan di luar ruangan.
Sedangkan kekurangannya adalah kapasitas air yang bisa ditampung sangat terbatas.
- Submersible pump
Selanjutnya ada jenis pompa air yang paling sering digunakan untuk mengatasi genangan pada industri – industri di Jakarta, yaitu Submersible pump.
Untuk jenis mesin penyedot air banjir ini, instalasinya hanya bisa dilakukan secara permanen di bawah permukaan tanah. Sehingga semua wiring, filter, dan pipanya juga dipasang secara permanen sesuai dengan kebutuhan industri.
Salah satu kelebihan utama dari submersible pump adalah dapat bekerja secara otomatis ketika genangan sudah naik ke batas yang dianggap membahayakan.
Sebagai contoh jika genangan air sudah masuk ke dalam ruangan dan tingginya sekitar seperempat meter, maka sensor akan mengaktifkan mesin pompa air.
Ada pula kelebihan lainnya seperti:
- Punya kapasitas besar
- Dapat mengatasi masalah groundwater flooding hingga banjir karena badai atau hujan deras
Sedangkan kekurangannya hanyalah maintenance yang cukup tinggi dan cukup susah karena terkadang ada limbah yang terlewat tanpa sengaja dengan ukuran yang besar sehingga membuat saluran pompa tertutup dan mampet.
- Engine driven pump
Jika diurutkan dari ketiga mesin pompa air di atas, Engine driven pump punya kemampuan, kekuatan daya hisap, kapasitas, dan flow rate paling tinggi.
Kelebihan mesin penyedot air banjir ini bahkan tidak memerlukan tenaga listrik terus menerus untuk digunakan. Sehingga bisa dipasang bukan hanya pada lokasi bangunan industri saja, tapi juga cocok untuk kawasan pertambangan di daerah terpencil.
Engine driven pump seringkali digunakan sebagai flood protection scheme gedung, industrial area, maupun area perumahan dan permukiman. Sayangnya mesin ini punya satu kekurangan, yaitu hanya bisa digunakan di luar bangunan alias outdoor.
Mesin pompa air Engine Driven Pump tidak bisa menyurutkan genangan jika sudah masuk ke dalam ruangan.
Jadi itulah pembahasan mengenai mesin penyedot air banjir dan jenis – jenisnya. Untuk Anda yang berminat untuk menggunakan mesin ini sebagai flood protection scheme. Bisa langsung mendatangi toko yang menjual mesin pompa air tersebut, untuk melihat pompa terbaik untuk kebutuhan masing – masing.