Tips Mengolah Minyak Jelantah Untuk Keperluan Rumah Tangga
Kebanyakan orang Indonesia tentu sudah sangat akrab dengan olahan makanan yang digoreng, sehingga ketersediaan minyak goreng di rumah biasanya selalu disediakan. Setelah menggoreng makanan, minyak yang telah dipakai jangan langsung dibuang. Karena, ternyata sekarang ini ada cara mengolah minyak jelantah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
Minyak jelantah atau minyak bekas pemakaian sering kali dianggap tidak sehat, akhirnya tidak kita gunakan kembali. Melansir dari zero waste, minyak bekas atau minyak jelantah memang mengandung senyawa – senyawa yang bersifat karsinogenik yaitu zat pemicu kanker. Senyawa karsinogenik terjadi selama proses penggorengan.
Dampak buruknya tentu saja bisa merusak tubuh jika dipakai berkali – kali. Namun, jika dibuang begitu saja pun limbah minyak jelantah dapat mencemari lingkungan, terutama tanah yang dilaluinya.

Pencemaran tanah ini akan menyebabkan pori – pori tanah tertutup, lalu tanah berubah menjadi keras sehingga tidak mampu lagi mendukung aktivitas manusia. Kalau sudah terjadi seperti ini, tidak hanya bumi kita yang terancam, tetapi keberlangsungan makhluk hidup yang ada di bumi juga bisa ikut terancam.
Oleh sebab itu, supaya sisa minyak jelantah ini tidak merusak tubuh kita ataupun lingkungan sekitar, Anda perlu mengetahui tips atau cara mengolah minyak jelantah.
Cara Mengolah Minyak Jelantah
Minyak jelantah tidak harus dibuang, Anda dapat mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, serta tidak memberikan dampak yang negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Mari, simak berbagai cara berikut ini agar Anda dapat mengolah minyak jelantah untuk keperluan rumah tangga:
- Mengolah minyak jelantah menjadi sabun cuci
Anda bisa menyulap minyak jelantah menjadi sabun cuci yang bermanfaat. Selain lebih ramah lingkungan, lumayan bisa lebih menghemat pengeluaran juga.
Untuk membuatnya, Anda hanya memerlukan bahan – bahan seperti:
- Minyak jelantah
- Air
- NaOH (Natrium Hidroksida) atau soda api
- Jeruk nipis atau fragrance oil
- Daun binahong (sebagai anti bakteri)
- Cetakan/ wadah
- Pengaduk
Cara membuat sabun cuci dari jelantah:
- Minyak jelantah disaring kemudian didinginkan
- Timbang minyak jelantah sebanyak 200 gram
- Masukkan NaOH (soda api) sebanyak 33.6 gram ke dalam 100 ml air (jangan terbalik, jangan sampai air yang dituang ke soda api karena bisa meledak)
- Masukkan larutan NaOH tersebut ke dalam minyak jelantah sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata, aduk terus hingga mengental
- Tambahkan jeruk nipis secukupnya. Jeruk nipis ini berfungssi untuk menambah aroma
- Tambahkan ekstrak daun binahong sebagai bahan anti bakteri
- Tuangkan ke dalam cetakan yang sudah tersedia
- Diamkan 3 – 5 hari agar campuran bahan menjadi padat dan bisa dipotong
- Keluarkan sabun dari cetakan, potong sesuai selera
- Sabun siap digunakan
Jika sudah jadi, Anda bisa menggunakan sabun dari minyak jelantah tersebut untuk mencuci lap, alat masak yang berlemak, hingga noda membandel pada peralatan makan.
- Mengolah minyak jelantah menjadi lilin atau lampu minyak
Ketika tiba – tiba listrik di rumah padam, terlebih lagi pada malam hari tentunya Anda memerlukan lampu emergency atau lilin untuk tetap menerangi rumah. Tetapi, bagaimana jika tidak ada lilin atau lampu emergency? Jangan khawatir, Anda bisa memanfaatkan minyak jelantah yang tersedia di dapur.
Anda bisa mengolah minyak jelantah menjadi lilin atau lampu minyak. Bahan – bahan yang diperlukan juga sederhana. Ikuti langkah – langkah berikut ini :
- Sediakan sebuah wadah yang tidak mudah bocor dan tahan panas, misalnya Anda bisa menggunakan tutup kaleng biskuit atau kaleng lain yang berukuran kecil
- Tuangkan minyak jelantah secukupnya ke dalam wadah tersebut
- Ambil segumpal kapas dan padatkan seperti sumbu kompor
- Letakkan kapas tersebut di dalam minyak
- Diamkan beberapa saat sampai minyak meresap dan membasahi semua bagian kapas
- Terakhir, bakar kapas tersebut dengan korek api hingga menyala layaknya lampu minyak. Jadikan sebagai lampu darurat saat listrik padam.
- Mengolah minyak jelantah menjadi aromaterapi
Apakah Anda suka menggunakan aromaterapi dirumah? Aromaterapi memang bermanfaat bagi tubuh dan pikiran kita, seperti dipakai untuk menghilangkan stres, digunakan untuk relaksasi, meningkatkan kualitas tidur, mengobati masalah pernafasan, meredakan nyeri dan peradangan, serta baik untuk pencernaan dan mengurangi rasa mual.
Daripada mengeluarkan uang yang lebih untuk membeli aromaterapi, Anda bisa membuatnya sendiri memakai bahan minyak jelantah di rumah.
Untuk membuatnya langkah pertama Anda harus menjernihkan minyak jelantah. Proses ini dilakukan dengan merendam minyak jelantah dalam ampas tebu selama dua hari. Selama periode ini, ampas tebu bertindak sebagai agen penyerap yang membantu memisahkan minyak dari zat-zat yang mungkin tercampur di dalamnya.
Setelah minyak jelantah menjadi lebih jernih, langkah berikutnya adalah menambahkan bubuk jeli. Bubuk jeli memberikan kekentalan pada campuran dan memastikan agar produk tetap dalam bentuk yang diinginkan. Selain itu, esensi atau aroma tambahan, seperti vanila atau kopi, dapat ditambahkan sesuai dengan preferensi pribadi untuk memberikan sentuhan unik pada produk. Terakhir, campuran bahan tersebut diolah dan dicetak ke dalam berbagai bentuk yang sesuai.
Melansir dari zero waste Indonesia, kegunaan minyak jelantah sebagai aromaterapi juga sudah dibuktikan oleh para mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) di Universitas Brawijaya, Malang. Produk aromaterapi dari minyak jelantah ini dinamai Mijel Natural Relaxants.
- Daur ulang minyak jelantah menjadi cairan pembersih lantai
Daripada membuang limbah minyak goreng yang nantinya bisa menyebabkan pencemaran lingkungan Anda bisa menggunakannya sebagai bahan pembuatan cairan pembersih lantai. Membersihkan lantai rumah merupakan salah satu tugas utama yang perlu dilakukan agar lantai terlihat bersih dan terasa nyaman saat diinjak. Nah, minyak jelantah juga bisa diolah menjadi cairan pembersih lantai.
Melansir dari zero waste Indonesia, sebuah penelitian pernah dilakukan oleh Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk mengolah minyak jelantah menjadi cairan pembersih lantai. Mereka menamainya dengan “Karbol Milan”.
Untuk membuatnya, mereka melakukan 3 tahap:
- Tahap penjernihan minyak jelantah.
- Tahap pembuatan karbol.
- Dan tahap pengemasan produk.
Sabun pembersih lantai ini mereka bagi ke dalam berbagai aroma, antara lain jeruk nipis, apel, melati, dan bougenvil.
Jika Anda ingin mengolah minyak jelantah yang ada di dapur untuk memanfaatkannya sebagai cairan pembersih lantai, Anda bisa mengikuti langkah – langkah berikut:
- Saring minyak jelantah menggunakan kain
- Campurkan minyak dengan larutan NaOH dan arpus sebagai disinfektan
- Untuk membuat cairannya lebih kental, tambahkan bahan berupa Hydroxy Ethyl Cellulose
- Campurkan larutan tersebut dengan Sodium Lauryl Sulfate yang berfungsi sebagai penambah busa dan pengangkat kotoran
- Mengolah minyak jelantah menjadi pakan unggas
Apabila Anda atau keluarga dirumah mempunyai peliharaan unggas seperti bebek, ayam, burung puyuh atau unggas lainnya, Anda juga dapat memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak.
Akan tetapi sebelum membuatnya, minyak jelantah terlebih dahulu harus dinetralkan atau dimurnikan. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan sifat karsinogenik pada minyak jelantah yang bisa berbahaya bagi unggas peliharaan Anda.
Proses memurnikan atau menetralkan minyak jelantah ini dilakukan dengan 3 tahap, yakni:
- Gum, yaitu memisahkan lendir – lendir zat seperti karbohidrat, air, atau protein dengan cara pemanasan.
- Netralisasi, yaitu upaya memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak menjadi senyawa.
- Pemucatan, yaitu proses penyerapan dengan zat penyerap atau adsorben.
Setelah ketiga proses tersebut dilakukan, campurkan minyak jelantah yang telah diolah dengan pakan unggas, seperti jagung, dedak, atau bungkil kelapa.
- Daur ulang minyak jelantah menjadi pupuk tambahan untuk tanaman
Untuk Anda dan anggota keluarga yang suka berkebun atau mempunyai tanaman di pekarangan rumah, bisa memanfaatkan minyak jelantah sebagai pupuk tambahan untuk tanaman tersebut. Kandungan asam lemak jenuh yang terdapat pada minyak jelantah memang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, tetapi jika diolah akan bermanfaat sebagai pupuk tambahan untuk tanaman.
Mengutip dari ilmubudidaya, beberapa bahan dan alat untuk membuat pupuk dari minyak jelantah adalah sebagai berikut:
Alat yang digunakan:
- Saringan
- Jerigen/ ember bertutup
- Selang bening kecil
- Gayung
- Botol
Bahan yang dibutuhakan:
- Minyak jelantah 500 – 1000 cc
- Bekatul
- Air
- Mikroorganisme EM4
- Molase/ tetes tebu
Langkah pembuatan pupuk dari minyak jelantah adalah sebagai berikut :
- Campurkan bahan berupa minyak jelantah, air, bekatul, molase dan EM4 lalu aduk rata
- Masukkan adonan tersebut ke dalam jerigen atau ember yang memiliki tutup dan letakkan pada tempat yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung
- Lubangi tutup lalu masukkan selang kecil hingga masuk ke adonan. Masukkan ujung selang yang diluar tadi ke dalam botol kecil berisi air. Tujuannya adalah untuk mengontrol suhu selama proses fermentasi berlangsung.
- Biarkan proses fermentasi berlangsung hingga minimal 30 hari
- Tanda fermentasi yang berhasil adalah tidak berbau busuk tetapi bau masam manis khas POC. Selain itu apabila digoyang maka muncul gelembung – gelembung kecil dalam jumlah banyak membentuk busa
- Setelah pupuk jelantah jadi, maka selanjutnya dilakukan penyaringan agar didapat pupuk cair tanpa kotoran padat
Aplikasikan pupuk jelantah ini pada tanaman dalam konsentrasi yang sedikit saja, yakni sekitar 5ml/ liter untuk semprot dan 10ml/liter untuk siram. Penggunaan pupuk jelantah juga sebaiknya menunggu tanaman memiliki daun sempurna terlebih dahulu, yaitu minimal 3 minggu setelah ditanam dengan penggunaan pupuk jelantah 1 – 2 minggu sekali.
Nah itulah cara mengolah minyak jelantah untuk keperluan rumah tangga yang sangat bermanfaat. Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk memanfaatkan minyak jelantah yang ada di rumah?