Kampung Di Indonesia Yang Mengubah Selokan Menjadi Bersih Penuh Ikan Warna Warni
Pada umumnya selokan selalu dihubungkan dengan bau yang tidak sedap dan kotor. Hal ini terjadi karena masih banyak masyarakat yang membuang sampah di selokan, hasilnya selokan pun menjadi kotor dan jika musim hujan tiba menyebabkan banjir karena saluran air tidak berfungsi sebagai mana mestinya. Jika masyarakat sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan mungkin masalah banjir bisa teratasi. Tahukan Anda ternyata tidak semua selokan di Indonesia itu bau dan kotor, berkat usaha dan kreatifitas masyarakat beberapa kampung ini bisa menyulap selokan menjadi tempat yang bersih dan cantik. Dimana saja itu? Berikut ini kampung di Indonesia yang mengubah selokan menjadi bersih penuh ikan warna warni.
- Kampung Klodran / Kampung Tugu Boto, Karanganyar, Jawa Tengah
Kampung Tugu Boto pada awalnya beberapa warga melihat saluran air penuh dengan sampah. Mereka pun bergerak untuk membersihkan saluran air yang dipenuhi sampah itu dengan menebarkan benih ikan. Kini saluran air yang memiliki panjang sekitar 600 meter di Desa Klodran, RT 4/RW 10, Karanganyar, Jawa Tengah menjadi berkah bagi warga sekitar.
Selokan yang dulunya kumuh dengan sampah kini bersih dan enak dipandang mata serta memberi rezeki bagi warga. Padahal awalnya warga hanya asal saja memberi bibit ikan karena tujuannya agar selokan bersih saja. Namun setelah itu warga memilih untuk khusus menebar bibit ikan nila. Bahkan pengelolaannya juga sudah ditata dengan membentuk kelompok peternak ikan agar kegiatan tersebut bisa memberikan pendapatan kepada warga.
Kini saluran irigasi tersebut dikelola oleh kurang lebih 20 anggota paguyuban peternak ikan di Kampung Klodran atau sering dikenal Kampung Tugu Boto. Selokan yang dulunya kumuh dan bau, sekarang menjadi tempat rekreasi favorit warga. Bahkan setiap sore mulai dari anak-anak hingga orang dewasa berkumpul di tempat itu. Selain dapat menghirup udara sejuk, mereka juga menikmati pemandangan puluhan ikan nila yang berenang di selokan itu.
- Dusun Singosaren, Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta
Kampung selanjutnya yang behasil mengubah selokan menjadi bersih adalah Dusun Singosaren, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul. Selokan di Singosaren ini kini disulap menjadi kolam ikan sehingga terlihat tampak indah dan menjadi saya tarik tersendiri bagi warga sekitar. Sekarang warga sekitar dapat menikmati pemandangan indah dari ribuan ikan nila dan warga yang melintas di jalan kampung juga dapat menikmati keindahan ikan nila di sepanjang 100 meter ini.
Pada awalnya mereka menaburkan benih ikan hasil swadaya warga sekitar 5.000 bibit ikan kemudian pemerintah setempat menambah lagi 3.000 bibit ikan. Karena populasi ikan cukup banyak, mereka pun mengaku berencana mengurangi jumlah ikan nila dalam selokan. Beberapa warga juga mengaku setelah selokannya ditabur benih ikan nila, kini lingkungan sekitar semakin bersih. Bahkan tumpukan sampah yang dulunya sering dijumpai kini sudah jarang ada.
Namun warga Singosaren kini dipusingkan dengan kiriman sampah dari hulu. Sehingga beberapa hari sekali warga harus membersihkan sampah yang tersangkut disekat yang dipasangi mereka.
- Dusun Krajan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi
Kini selokan yang dipenuhi sampah dan bau tidak bisa ditemukan lagi di Desa Jajag Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi. Selokan di desa ini kini disulap menjadi saluran irigasi untuk memelihara ikan tawar. Disini ada empat titik selokan yang dijadikan kolam ikan, tiga titik ada di Dusun Krajan yaitu Banyu Bening 1 sepanjang 200 meter yang berisi 16.000 ikan, Banyu Bening 2 sepanajang 250 meter berisi 8.000 ikan, Banyu Bening 3 sepanjang 400 meter berisi 8.000 ikan sedangkan satu titik selokan adalah Sumber Mulyo sepanjang 700 meter berisi 6.000 ikan du Dusun Bulusari.
Pada awalnya pemanfaatan saluran irigasi ini muncul karena warga resah dengan kotor dan bau selokan itu, apalagi selokan dikedua dusun kerap dijadikan tempat pembuangan sampah. Dengan inisiatif warga mereka pun memberishkan selokan itu dari sampah dan dikeruk hingga kedalaman 70 cm. Kemudian mereka membuat sodetan dibagian hulu dekat DAM sungai untuk mengalirkan air hujan agar selokan tidak meluap saat turun hujan. Setelah siap, barulah sejumlah bibit ikan dilepaskan di selokan-selokan ini. Selokan-selokan ini berisi berbagai macam ikan mulai dari koi, tombro, nila merah dan nila hitam.
Selain itu, dipinggir selokan juga ditanami peneduh dan dibuatkan gubuk-gubuk kecil berupa perpustakaan yang dapat diakses warga dengan mudah. Sebagian besar buku ini adalah buku yang berkaitan dengan budidaya ikan air tawar. Tak hanya itu saja, disini juga terdapat beberapa mural yang berisi ajakan untuk menjaga lingkungan.
- Kampung Naringgul Ciasin, Desa Bendungan, Bogor, Jawa Barat
Kampung Naringgul Ciasin merupakan salah satu kampung yang berhasil mengubah selokan menjadi selokan yang bersih. Di selokan ini ada beragam ikan tawar yang dibudidayakan dan ini merupakan upaya warga Desa Bendungan untuk menjadikan selokan menjadi tempat yang lebih bermanfaat.
Seluruh selokan irigasi di Ciasin yang mengalir dijadikan tempat untuk budidaya ikan air tawar seperti ikan nila dan ikan emas. Pada awalnya banyak warga yang pesimis akan ide menjadikan selokan sebagai tempat budi daya ikan. Namun setelah melihat selokan berisi ikan tawar yang bisa menjadi sumber makanan serta penghasilan warga pun bergabung. Selokan sepanjang dua kilometer ini diisi dengan banyak jenis ikan tawar dan diberi sekat setiap tiga meter.
Dari budidaya ikan air tawar ini warga dapat memanen ikan sebanyak 100 kilogram per tiga bulan. Budidaya ikan di selokan ini memberi arti bahwa warga setempat telah menerapkan eco-village atau prinsip desa berbudaya lingkungan. Keuntungan lain dari budidaya ikan air tawar ini di selokan adalah potensi Desa Bendungan ini dapat menjadi desa wisata. Bahkan Desa Bendungan juga bisa mendapatkan keuntungan di bidang kuliner dari hasil olahan ikan budidaya tersebut.
Nah, itulah beberapa kampung di Indonesia yang mengubah selokan menjadi bersih penuh ikan warna warni, enak dipandang dan menguntungkan. Jika bukan kita sendiri yang menjaga lingkungan agar tetap bersih, lalu siapa lagi?