Instalasi Air Kotor

Instalasi Air Kotor

Sistem pembuangan air kotor merupakan sistem pembuangan untuk air buangan yang berasal dari kloset, urinal, bidget, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia dari alat plambing lainnya (black water). Sedangkan sistem pembuangan air bekas adalah sistem pembuangan untuk air buangan yang berasal dari bak cuci piring, bathtub, wastafel dan lainnya (gray water).

Untuk suatu daerah yang tidak mempunyai roil umum yang bisa menampung air bekas, maka dapat digabungkan dengan instalasi air kotor terlebih dahulu.

Instalasi Air Kotor
Instalasi Air Kotor

Sistem pembuangan air hujan merupakan sistem terpisah dari sistem pembuangan air kotor maupun air bekas, karena jika di campur sering terjadi penyumbatan pada saluran dan air hujan akan mengalir balik masuk ke alat plambing yang terendah. Sistem air buangan khusus sistem pembuangan air yang mengandung gas, racun, lemak, limbah pabrik, limbah rumah sakit, pemotongan hewan dan lainnya yang bersifat khusus.

Faktor Penunjang Perencanaan Instalasi Air Kotor

Cara pengaliran pembuangan air kotor

Sistem gravitasi air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah. Berbeda dengan sistem bertekanan adalah sistem yang menggunakan pompa karena saluran umum letaknya lebih tinggi dari area plumbing, sehingga air buangan dikumpulkan terlebih dahulu dalam suatu bak penampungan, kemudian di pompa keluar menuju roil umum. Sistem bertekanan ini lebih mahal ketimbah sistem gravitasi karena perlu tambahan alat pompa.

Bagian sistem pembuangan

  1. Alat – alat plambing yang di gunakan untuk pembuangan seperti bathtub,wastafel, bak cuci piring, cuci pakaian, kloset, urinal, bidet, dsb.
  2. Pipa – pipa pembuangan.
  3. Pipa ven.
  4. Perangkap dan penangkap ( interceptor ).
  5. Bak penampung dan tangki septic.
  6. Pompa pembuangan.

Pipa perangkap pembuangan

  1. Perangkap yang di pasang pada alat plambing dan pipa pembuangan

 

  1. Perangkap yang menjadi satu dengan alat plambing.

Pipa – pipa yang berfungsi sebagai pipa pembuangan harus memiliki ukuran pipa yang sama atau lebih besar dengan ukuran lubang keluar pipa perangkap alat plambing dan untuk mencegah efek sifon pada air yang ada dalam perangkap. Jarak tegak dari ambang puncak perangkap sampai pipa mendatar di bawahnya tidak lebih dari 60 cm.

Persyaratan pipa perangkap

  1. Penangkap yang sesuai harus dipasang sedekat mungkin dengan alat plambing yang di layaninya, dengan maksud agar pipa pembuangan yang mungkin mengalami gangguan sependek mungkin.
  2. Konstruksinya harus mudah dibersihkan, dilengkapi dengan tutup yang mudah dibuka dan letak dari penangkap dalam ruang sedemikian rupa sehingga sampah dari penangkap mudah dibuang keluar ruang.
  3. Konstruksi penangkap harus mampu secara efektif memisahkan.

Tangki septic dan rembesan

Tangki septic tank fungsinya sama dengan bak penampungan air kotor, tetapi lebih diperuntukan penggunaannya untuk menampung limbah tinja dari bangunan yang tidak boleh dibuang menuju riol umum. Prinsip kerja dari septic tank adalah mengolah dan memisahkan antara air dengan kotoran dengan cara pengendapan.

Pengolahan kotoran tinja didalam septic tank dilakukan oleh bakteri aerobik dan anaerobik yang merubah kotoran tinja menjadi lumpur. Air hasil pemisahan sebanyak 60% dialirkan keluar secara gravitasi dan diresapkan ketanah, sedangkan hasil endapan berupa lumpur harus dibuang secra berkala dengan bantuan jasa sedot WC jika tidak dikuras maka septic tank akan penuh dan dapat mencemari lingkungan.

Septic tank adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC (watercloset), konstruksi septic tank ada disekat dengan dinding bata dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup kontrol dan diberipipa hawa T dengan diameter ø1 ½“, sebagai hubungan agar ada udara / oksigenke dalam septictank sehingga bakteri – bakteri menjadi subur.

Sistem Pembuangan Air Kotor Pada Bangunan

Sistem pembuangan air kotor merupakan hal yang penting dalam perencanaan Bangunan. karena hal itu merupakan salah satu pertimbangan dalam membuat bangunan di karenakan sanitasi akan di bangun saat pembangunan di mulai, dan hampir tidak bisa di ganti saat bangunan sudah berdiri.

Sistem Pembuangan Air kotor merupakan sistem instalasi untuk menyalurkan air kotor yang berasal dari tempat-tempat air di suatu bangunan (seperti Dapur, kamar mandi, washtafel dll ). sistem pembuangan air kotor merupakan suatu pelajaran penting dalam Arsitektur.

Sistem Pembuangan Air Buangan Dipisahkan Menurut Teknik Pembuangannya :
  1. Sistem pengasingan air campuran, yakni suatu sistem pembuangan dimana air kotor dan air bekas dialirkan kedalam satu drainase / pipa.
  2. Sistem pengasingan air terpisah, yakni sistem pengasingan dimana air kotor dan air bekas setiap dialirkan secara terpisah atau memakai pipa yang berlainan.
Sistem Pembuangan Air Buangan Dipisahkan Menurut Perletakannya:
  1. Sistem pengasingan gedung, yakni sistem pengasingan yang berada didalam gedung.
  2. Sistem pengasingan luar, yakni sistem yang berada diluar gedung, disebut pun riol gedung.

Sebelum air buangan dari perlengkapan saniter maupun dari buangan dapur dilemparkan ke drainase umum/ kota maka mesti dilaksanakan pengolahan terlebih dahulu dengan Sewage Treatment Plant ( STP ), sehingga mengisi ambang baku yang dipersyaratkan.

Bagian-bagian yang merupakan terpenting dalam suatu sistem instalasi air kotor :

  • Plumbing (sistem perpipaan)
  • Perangkap/trap
  • Pipa ven
  • Lubang pembersih
  • Bak penampung dan pompa
Peralatan Utama Dan Fungsi
  1. Pompa submersible, bermanfaat untuk menaikan level air kotor pada wilayah level terendah ke instalasi pengolah yang levelnya lebih tinggi.
  2. Sewage treatment plant ( STP )

STP bermanfaat sebagai pengolah air buangan sehingga mengisi persyaratan sebagai air buangan lokasi tinggal tangga (domestic waste), yakni dengan peraturan :

  • Kandungan zat tersuspensi rata-rata dalam masa-masa 24 jam ialah 20 mg / liter.
  • Kebutuhan biologi guna oksigen ( BOD ) rata-rata dalam masa 24 jam ialah 20 mg / liter dengan kapasitas maksimum yang diizinkan s/d 30 mg / liter.
Beberapa Jenis STP Yang Umum Digunakan :
  1. Extended Aeration Activated Sludge Process, terdiri dari sejumlah bagian, Yaitu :
  • Equalizing tank
  • Aeration biozone
  • Primary settling tank
  • Chlorination tank
  • Effluent tank
  1. Rotating Biological Contactor (RBC). Terdiri dari sejumlah bagian, yakni :
  • Primary clarifier tank
  • Rotor disk
  • Final clarifier
  • Chlorination system
  • Sludge disposal
  • Effluent tank
  1. Bio activator

Merupakan kombinasi antara Extended Aeration Activated Sludge Process dengan Rotating Biological Contactor.

Sistem Instalasi Air Kotor Pembuangan
  1. Sistem air buangan bertekanan
  2. Sistem pembuangan air kotor gravitasi
  3. Jenis STP
  4. STP jenis rotating biological contactor (RBC)

Ada sejumlah istilah yang perlu Anda ketahui, diantaranya ialah :

  1. Limbah : adalah bahan buangan (bahan yang telah tidak terpakai). Limbah terdiri dari limbah padat dan limbah cair.
  2. Limbah padat : ialah bahan buangan yang berbentuk padat, seringkali disebut sampah.
  3. Limbah cair : ialah bahan buangan yang berbentuk cair. Termasuk dalam limbah cair diantaranya ialah : air kotoran, air bekas, dan air hujan.
  4. Air kotoran : merupakan air buangan yang berisi kotoran manusia.
  5. Air bekas : adalah air buangan yang berasal dari pemakaian manusia, seperti air bekas cucian dll.
  6. Air kotor : yaitu air buangan yang terdiri dari air kotoran dan air bekas.
  7. Air hujan : ialah air yang jatuh dari atas (langit).
  8. Riol (riool) : yaitu pipa yang dipakai untuk mengalirkan air limbah. Sistem yang dipakai di indonesia ialah sistem terpisah, oleh karena tersebut riol (riool) hanya dipakai untuk menyalurkan air kotor.
  9. Riol Gedung : ialah bagian dari sistem pengasingan air kotor yang menghampar dari ujung saluran pengasingan gedung dan mengalirkan buangannya ke saluran pengasingan kota, pribadi, atau tempat pengasingan lainnya yang dibenarkan.
  10. Riol (riool) kota : ialah suatu jaringan saluran pembuangan air kotor di lingkup perkotaan. yang menghubungkan suatu sistem pembungan air kotor di kota tersebut.

Itulah pembahasan mengenai instalasi air kotor pada sebuah bangunan semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda terimakasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *