Pentingnya Menyikat Gigi Dua Kali Sehari Dan Panduan Lengkap Melakukannya Dengan Benar
Menyikat gigi adalah salah satu tindakan dasar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Namun, meskipun kesadaran akan pentingnya kebersihan mulut sudah mulai tumbuh, masih banyak orang yang belum memahami cara yang benar untuk melakukannya. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa hanya 2,8 persen responden di Indonesia, yang berusia di atas tiga tahun, telah menyikat gigi secara benar, yakni minimal dua kali sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur. Persentase ini bahkan lebih rendah di beberapa provinsi besar seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Angka ini menunjukkan bahwa meskipun menyikat gigi adalah rutinitas harian bagi banyak orang, masih sedikit yang benar – benar melakukannya dengan cara dan waktu yang tepat. Ini menjadi perhatian penting karena kesehatan gigi dan mulut yang buruk dapat berdampak serius pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Mengapa Menyikat Gigi Dua Kali Sehari Itu Penting?
Menyikat gigi dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur, adalah rekomendasi dari berbagai ahli kesehatan gigi di seluruh dunia. Tindakan ini penting karena gigi kita selalu terpapar oleh sisa – sisa makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap hari. Sisa – sisa makanan ini, terutama jika mengandung gula atau karbohidrat, dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri di dalam mulut. Ketika bakteri ini mengonsumsi gula, mereka memproduksi asam yang dapat merusak enamel gigi, lapisan pelindung yang melapisi gigi kita. Jika hal ini dibiarkan, asam tersebut akan menyebabkan gigi berlubang.
Selain itu, mulut merupakan salah satu pintu masuk utama bagi berbagai penyakit. Bakteri dan kuman dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui mulut yang tidak bersih, dan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari infeksi ringan hingga penyakit serius seperti penyakit jantung.
Pemahaman Yang Salah Tentang Waktu Menyikat Gigi
Salah satu kesalahan umum yang masih banyak terjadi di masyarakat kita adalah waktu yang tidak tepat dalam menyikat gigi. Menurut drg. Suci Meighitine Thohir, seorang dokter gigi yang berpraktik di Puskesmas Villa Pertiwi Depok, Jawa Barat, waktu yang disarankan untuk menyikat gigi adalah setelah sarapan dan sebelum tidur. Namun, banyak orang yang masih salah memahami waktu yang tepat untuk menyikat gigi, misalnya dengan melakukannya setelah bangun tidur atau saat mandi sore.
“Yang benar adalah menyikat gigi dua kali sehari setelah sarapan dan sebelum tidur,” kata Suci. Menyikat gigi setelah sarapan membantu menghilangkan sisa – sisa makanan dan plak yang terbentuk selama malam. Sedangkan menyikat gigi sebelum tidur penting untuk membersihkan gigi dari plak dan sisa makanan yang menumpuk sepanjang hari.
Kebiasaan menyikat gigi di waktu yang tepat ini sangat penting untuk membersihkan sisa – sisa makanan yang bisa menjadi sumber bakteri jika tidak segera dibersihkan. Jika sisa – sisa makanan dan plak tidak dibersihkan, ini bisa menyebabkan berbagai masalah gigi, seperti karies (gigi berlubang), radang gusi, dan bahkan penyakit gusi yang lebih serius seperti periodontitis.
Pentingnya Pemilihan Sikat Gigi Yang Tepat
Selain menyikat gigi dua kali sehari dan waktu yang tepat, pemilihan sikat gigi juga memegang peran penting dalam menjaga kesehatan gigi. Ukuran dan jenis sikat gigi yang digunakan dapat memengaruhi seberapa baik gigi dibersihkan. Eva Susanti, S. Kp., M. Kes., Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, menekankan pentingnya memilih sikat gigi dengan ukuran kepala yang sesuai, terutama untuk menjangkau bagian – bagian sulit seperti gigi belakang.
Saat melakukan studi banding ke Jepang, Eva menemukan bahwa sikat gigi di Jepang umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sikat gigi yang banyak digunakan di Indonesia. Hal ini memungkinkan sikat gigi tersebut untuk menjangkau area gigi yang lebih sulit dijangkau, seperti gigi belakang. Menggunakan sikat gigi dengan ukuran kepala yang terlalu besar dapat menyulitkan pembersihan gigi belakang secara efektif, sehingga memungkinkan sisa makanan dan plak menumpuk di area tersebut.
Tidak hanya ukuran, kekerasan bulu sikat juga penting untuk diperhatikan. Bulu sikat yang terlalu keras dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan iritasi pada gusi. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut, yang cukup efektif untuk membersihkan plak tanpa merusak jaringan gigi dan gusi.
Pendidikan Dan Kesadaran Pentingnya Menyikat Gigi
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menyikat gigi dua kali sehari dengan benar, Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya, termasuk memasukkan pendidikan tentang kesehatan gigi dan mulut ke dalam kurikulum sekolah. Edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut sejak dini diharapkan dapat membentuk kebiasaan baik pada anak-anak yang akan terus terbawa hingga dewasa.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga bekerja sama dengan berbagai organisasi profesi dan sektor lainnya untuk mempromosikan pentingnya menyikat gigi yang benar di masyarakat. “Kami juga memberikan edukasi kepada orang tua untuk membudayakan menyikat gigi secara benar di rumah,” ujar Eva.
Upaya ini sangat penting mengingat anak – anak sangat mudah dipengaruhi oleh kebiasaan orang tua. Jika orang tua rutin menyikat gigi dengan cara dan waktu yang benar, anak – anak cenderung akan meniru kebiasaan tersebut.
Mengurangi Konsumsi Makanan Yang Dapat Merusak Gigi
Selain menjaga kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari dengan benar, penting juga untuk memperhatikan pola makan, terutama konsumsi makanan dan minuman yang dapat merusak gigi. Makanan yang tinggi gula, seperti permen dan cokelat, serta makanan lengket yang sulit dibersihkan seperti kue dan biskuit, dapat meningkatkan risiko karies gigi. Gula merupakan sumber makanan utama untuk bakteri penyebab plak, dan jika tidak segera dibersihkan, bakteri ini akan menghasilkan asam yang merusak enamel gigi.
Menurut drg. Suci, banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa makanan berbasis tepung seperti biskuit juga berpotensi menyebabkan kerusakan gigi yang lebih parah dibandingkan dengan permen. “Biasanya kita mengira penyebab anak-anak sakit gigi adalah permen, padahal biskuit itu yang lebih menyebabkan karies lebih parah karena mengandung karbohidrat dan tinggi gula,” jelas Suci.
Mengurangi konsumsi makanan – makanan tersebut dan menggantinya dengan pilihan yang lebih sehat, seperti buah – buahan segar dan sayuran, dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan mencegah berbagai masalah gigi dan mulut.
Cara Mengunyah Yang Benar Dan Dampaknya Pada Kesehatan Gigi
Tidak hanya pola makan, cara mengunyah makanan juga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan gigi. Menurut drg. Suci, penting untuk mengunyah makanan menggunakan kedua sisi mulut secara bergantian. Ini membantu memastikan bahwa semua bagian gigi mendapatkan “latihan” dan pembersihan alami melalui proses mengunyah.
Mengunyah makanan dengan menggunakan kedua sisi mulut membantu merangsang produksi cairan gusi yang berfungsi sebagai pembersih alami untuk gigi. Jika seseorang hanya mengunyah makanan di satu sisi mulut, sisi lainnya akan lebih rentan terhadap penumpukan sisa makanan dan plak, yang pada akhirnya dapat mengeras menjadi karang gigi.
Karang gigi yang terbentuk pada sisi gigi yang jarang digunakan untuk mengunyah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan gigi, seperti radang gusi dan bahkan penyakit periodontal jika tidak segera dibersihkan oleh dokter gigi.
Panduan Lengkap Menyikat Gigi Dengan Benar
Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut secara optimal, berikut adalah beberapa panduan menyikat gigi yang benar:
- Pilih sikat gigi yang sesuai: Disarankan untuk menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan kepala sikat yang cukup kecil untuk mencapai semua area di dalam mulut dengan mudah.
- Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride: Fluoride membantu melindungi gigi dari kerusakan dan memperkuat enamel gigi.
- Mengosok gigi dengan gerakan melingkar: Letakkan sikat gigi pada sudut 45 derajat terhadap garis gusi dan gunakan gerakan kecil melingkar untuk menyikat gigi secara perlahan. Pastikan untuk menyikat semua permukaan gigi, termasuk bagian belakang gigi dan area di sekitar gusi.
- Gunakan tekanan yang cukup: Sikat dengan tekanan yang cukup untuk membersihkan gigi tanpa merusak gusi. Tekanan berlebih dapat menyebabkan kerusakan pada enamel gigi dan iritasi gusi.
- Sikat dengan perlahan: Jangan terburu – buru saat menyikat gigi. Luangkan waktu minimal dua menit setiap kali untuk memastikan semua bagian gigi dibersihkan dengan baik.
- Jangan lupa menyikat lidah dan gusi: Menyikat lidah dan gusi dengan lembut membantu menghilangkan bakteri dan menjaga napas tetap segar.
- Bilas mulut dengan air bersih: Setelah menyikat gigi, bilas mulut dengan air bersih untuk menghilangkan sisa – sisa pasta gigi dan plak yang terlepas dari gigi.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memastikan bahwa gigi dan mulut Anda tetap sehat, serta terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang dapat muncul akibat kebersihan mulut yang kurang terjaga. Kebiasaan sederhana ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga investasi penting bagi kesehatan jangka panjang.
Menjaga kebersihan gigi dan mulut seharusnya menjadi bagian integral dari rutinitas harian setiap orang. Dengan menyikat gigi dua kali sehari dengan teknik dan waktu yang benar, Anda tidak hanya melindungi gigi dari kerusakan, tetapi juga mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.