Tiga TPA Sampah Di Jatim Direvitalisasi

Tiga TPA Sampah Di Jatim Direvitalisasi

Tiga Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah di Provinsi Jawa Timur telah selesai direvitalisasi oleh Kementrian pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Tiga TPA yang direvitalisasi yaitu TPA Sampah Jabon di kabupaten Sidoarjo, Sumpit Urang di kota Malang dan Sekoto di Kabupaten Kediri. Pengembangan ketiga TPA tersebut mengggunakan sistem sanitary landfill yang tujuannya untuk meminimalisisr dampak pencemaran baik air, tanah maupun udara sehingga lebih ramah lingkungan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penanggulangan masalah sampah di provinsi Jawa Timur dapat dilakukan melalui dua aspek, yakni non struktural yaitu denganh mendorong perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dan struktural dengan membangun infrastruktur persampahan.

Tiga TPA Sampah Di Jatim Direvitalisasi
Tiga TPA Sampah Di Jatim Direvitalisasi

“Pembangunan infrastruktur pengolahan sampah dengan cakupan kota atau kabupaten dinilai efektif untuk volume sampah yang tidak terlalu besar, manfaatnya pengurangan sampah bisa dilakukan mulai dari sumbernya. Dukungan pemerintah kabupaten atau kota juga diperlukan untuk menyukseskan pekerjaan ini terutama dalam penyediaan lahan,” kata Basuki Hadimuljono.

Pengembangan sistem sanitary landfill TPA Supit Urang dikerjakan sejak Juli 2018 dan telah selesai pada 2020. TPA ini memiliki kapasitas 953.340 meter kubik untuk melayani sampah rumah tangga penduduk Kota Malang sebanyak 707.015 jiwa atau setara dengan 400 ton/hari.

Pengelolaan sampah sistem sanitary landfill pada TPA sampah Supit Urang diawali penimbangan sampah dan pemilahan sampah organik, anorganik, dan residu. Sampah organik diolah melalui fasilitas composting dengan muatan maksimal 15 ton/hari. Sampah anorganik akan dipilah secara manual pada sorting area berkapasitas 35 ton/hari. Sedangkan sampah residu akan dipadatkan, ditampung di landfill, dan ditimbun dengan tanah ketika muatan mencapai batas maksimal.

Selanjutnya, TPA Sampah Sekoto yang telah selesai pada 2021. Layanan TPA Sampah ini dimulai sejak 1985 meliputi 9 kecamatan di Kabupaten Kediri dengan sistem open dumping. TPA ini telah melebihi kapasitas, bahkan sampai menutupi ruas-ruas jalan operasional.

Perencanaan pembangunan TPA baru telah dimulai pada 2018 dan dimulai tahun 2020 berbasis sistem control landfill dilengkapi IPL dengan lahan seluas 4 hektar.

Terakhir, TPA Sampah Jabon di Sidoarjo yang juga sudah selesai pada 2020 dengan memanfaatkan lahan seluas 18,8 hektar untuk membangun pengolahan sampah sistem sanitary landfill. Sejak tahun 2018 TPA Jabon memulai pembangunan sanitary landfill seluas 5,89 hektar dengan kapasitas 1.650.000 meter kubik.

Sama dengan TPA Sampah Supit Urang di Malang, TPA Jabon dibangun dengan program Program Emission Reduction in CitiesSolid Waste Management (ERIC-SWM) mampu menampung sampah rumah tangga warga Sidoarjo yang berjumlah sekitar 900.000 jiwa atau setara 450 ton/hari.

Sistem pengelolaannya menggunakan teknik pemilahan berkapasitas 35 ton/hari, pengomposan berkapasitas 15 ton/hari, dan instalasi pengolahan limbah (IPL) berkapasitas 300 meter kubik/hari dengan umur layanan 5-7 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *